Tak dipungkiri Tomohon sejak menyandang status kota otonom pada 2013 silam, sangat berbeda saat masih berstatus kecamatan (salah satu kecamatan dari Kabupaten Minahasa). Salah satunya lalu lintas di pusat kota Tomohon yang kian ramai.
Mereka yang menjadi Walikota dan Wakil Walikota Tomohon silih berganti, semuanya dengan tugas politik dan pemerintahan yang diembannya. Mereka yang menyandang Walikota Tomohon dengan status berbeda-beda, ada yang Pelaksana Tugas (Plt), Penjabat (Pj), Pelaksana Harian (Plh) dan definitif hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada).
Simon Boy Tangkawarouw, Walikota Tomohon pertama (Plt), dalam masa-masa kepemimpinannya menyiapkan para personil untuk mengisi struktur birokrasi di Kota Tomohon, perkantoran dan tugas lainnya, selain tentunya menjalankan tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Pasangan Jefferson Soleiman Montesque Rumajar dan Syenny Watoelangkow adalah Walikota dan Wakil Walikota Tomohon pertama hasil Pilkada. Jefferson SM Rumajar atau akrab disebut Epe ini oleh banyak kalangan menyebutnya perintis pembangunan di Kota Tomohon (jalan-jalan, trotoar, drainase), dan pencetus Tomohon of Flower (ToF) yang kini menjadi Tomohon International Flower Festival (TIFF).
BACA JUGA: TIFF Antara Seremonial dan Substansial